Kesehatan – Sinar matahari memiliki manfaat bagi tubuh manusia. Sebab sinar yang datang dari salah satu bintang besar di tata surya tersebut mengandung vitamin D, yang sangat baik untuk menjaga kesehatan tulang. Tak hanya itu, paparan sinar matahari pada waktu yang tepat juga dikaitkan dengan peningkatan kemampuan otak manusia.
Menurut dr. Nadia Octavia, dilansir laman Klik Dokter, sinar matahari yang didapatkan dengan dosis yang tepat memang dapat memberikan segudang manfaat, salah satunya untuk fungsi otak.
“Paparan terhadap sinar matahari akan memicu pengeluaran hormon serotonin di otak. Hormon ini bertanggung jawab untuk meningkatkan mood dan membuat Anda merasa nyaman serta fokus,” ujarnya.
Hal itu, lanjut dr.Nadia, membuat masyarakat yang tinggal di negara dengan 4 musim—alias jarang terpapar sinar matahari—lebih rentan mengalami depresi.
Sinar matahari dan kecerdasan otak
Fakta menyebutkan, berjalan di bawah sinar matahari dapat menajamkan memori serta kemampuan otak. Dalam dosis kecil, sinar ultraviolet dari matahari dapat memicu proses kimia yang meningkatkan memori dan kinerja otak.
Para peneliti dari University of Science and Technology of China menemukan fakta tersebut dengan menjadikan tikus sebagai percobaan. Ini berarti, ada harapan bahwa sinar matahari memiliki efek yang sama pada otak manusia.
Di sisi yang sama, penelitian lain yang diterbitkan pada bulan Mei di jurnal Cell, para ilmuwan memaparkan sekelompok tikus ke sinar ultraviolet B (UVB), sinar ultraviolet gelombang pendek, selama dua jam.
Para peneliti kemudian mengevaluasi keterampilan motorik tikus dengan tes rotarod, di mana tikus menyeimbangkan batang yang berputar. Aktivitas ini diikuti oleh percobaan memori di mana tikus harus mengendus objek baru dalam pengaturan yang dikenalnya.
Kata para peneliti, tikus yang terkena sinar UVB menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan motorik dan tes pengenalan objek dibandingkan dengan tikus kontrol. Lebih jauh, peneliti memperkirakan bahwa hal yang sama juga bisa terjadi pada otak manusia.
Salah seorang peneliti, Xiong Wei, mengatakan bahwa dia berencana untuk menggunakan hasil temuan tersebut untuk memahami fungsi molekuler penyakit Alzheimer dan Parkinson. Ia berencana untuk mengidentifikasi secara dini segala sesuatu yang berhubungan dengan penyakit, sebelum efek negatifnya menghancurkan kemampuan otak.
Matahari tak selamanya baik!
Meski hanya 10% dari sinar UVB yang menembus atmosfer bumi, namun efek positif yang didapat bisa sangat banyak. Paparan sinar matahari dapat membangkitkan produksi vitamin D di kulit, menghasilkan oksida nitrat yang meningkatkan kesehatan kardiovaskular, dan meningkatkan pelepasan hormon endorfin untuk meningkatkan suasana hati.
Walau begitu, Anda harus tetap hati-hati. Pasalnya, paparan sinar UV yang terlalu lama dapat meningkatkan risiko kebutaan, kanker kulit, hingga melanoma. Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa paparan sinar UV yang tergolong aman adalah 5–15 menit, dua sampai tiga hari dalam seminggu.
Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk membatasi aktivitas di luar ruangan dari jam 10 pagi hingga jam 4 sore. Hal ini karena di saat tersebut sinar UV sedang kuat-kuatnya, sehingga rentan menimbulkan dampak buruk kesehatan, apalagi bila Anda terlalu lama terpapar olehnya.
“Jika Anda hendak berada di bawah sinar matahari lebih dari 15 menit, sebaiknya jangan lupa untuk menggunakan tabir surya dengan SPF 15,” kata dr. Nadia.
Kesimpulannya, sinar matahari terbukti bikin otak lebih cerdas. Namun, Anda tetap wajib menjaga diri agar tidak terlalu lama terpapar olehnya. (nb/rvs)